SpekPintar – Vivo Vision Explorer Edition hadir menantang singgasana Apple Vision Pro di dunia mixed reality (MR). Perangkat ini langsung mencuri perhatian berkat sejumlah keunggulan yang ditawarkan, mulai dari desain yang lebih enteng sampai spesifikasi yang gak main-main. Pertanyaannya, apa sih yang bikin Vivo Vision ini beda dari Apple Vision Pro?
Desain dan Kenyamanan
Ringan Banget!
Salah satu hal paling mencolok dari Vivo Vision adalah bobotnya yang cuma 398 gram. Jauh lebih bersahabat kalau dipakai lama dibanding Apple Vision Pro yang beratnya di atas 600 gram. Selisih berat yang signifikan ini jadi daya tarik utama, apalagi buat kamu yang cari kenyamanan maksimal saat menikmati mixed reality.
“Kenyamanan pengguna itu prioritas utama kami. Bobot ringan ini adalah buah dari riset mendalam, memastikan pengalaman MR yang optimal,” bocor seorang sumber internal Vivo, Kamis (22/8/2025).
Desain yang Bisa Diutak-Atik
Selain enteng, Vivo Vision juga punya desain modular. Jadi, kamu bisa menyesuaikan perangkat ini sesuai kebutuhan. Penggunaan magnesium alloy bikin headset ini kokoh tapi tetap ringan. Bentuknya pun ringkas, cuma setinggi 83 mm dan setebal 40 mm, jadi makin nyaman dipakai. Belum lagi bantalan busa muka yang tersedia dalam berbagai ukuran, plus tali pengikat yang gampang dilepas-pasang, bikin penyesuaian makin optimal. Fleksibilitas desain ini yang gak ditawarkan Apple Vision Pro dengan desainnya yang lebih integrated.
Spesifikasi Teknis
Layar Micro OLED 8K yang Bikin Ngiler
Urusan visual, Vivo Vision dibekali dua layar Micro OLED 8K dengan resolusi 3840 x 3552 piksel dan gamut warna DCI-P3 94 persen. Dijamin gambar yang dihasilkan tajam, detail, dan warnanya akurat banget. Setiap headset juga dikalibrasi di pabrik untuk memastikan kecerahan dan warna yang konsisten di kedua mata. Buat kamu yang pakai kacamata, lensa optik magnetiknya bisa menangani field of view dari 100 sampai 1000 derajat tanpa mengorbankan pengalaman visual. Nilai plus banget, kan?
Performa Ngebut dengan Snapdragon XR2+
Otak dari Vivo Vision adalah prosesor Qualcomm Snapdragon XR2+, yang diklaim punya performa 2,5 kali lebih baik dari generasi sebelumnya. Peningkatan performa ini bikin headset bisa menjalankan aplikasi dan game mixed reality dengan mulus tanpa kendala. Snapdragon XR2+ juga mendukung fitur-fitur canggih seperti passthrough dan pelacakan tangan dengan latensi rendah.
“Snapdragon XR2+ adalah pilihan ideal untuk memberikan pengalaman MR yang imersif dan responsif,” kata seorang analis teknologi, Jumat (23/8/2025).
Fitur dan Pengalaman Pengguna
Sistem Operasi OriginOS Vision yang Ciamik
Vivo Vision menjalankan sistem operasi OriginOS Vision buatan sendiri yang dirancang khusus untuk pengalaman mixed reality. Sistem operasi ini punya segudang fitur, termasuk kemampuan menonton film secara imersif, melihat highlight pertandingan olahraga spasial, dan opsi multi-window untuk produktivitas. Antarmuka penggunanya juga intuitif, jadi navigasi dan interaksi dengan berbagai aplikasi dan konten jadi lebih mudah.
Fitur Passthrough yang Bikin Kagum
Salah satu fitur andalan Vivo Vision adalah passthrough, yang memungkinkan kamu melihat dunia nyata melalui kamera di headset. Fitur ini diklaim punya latensi cuma 13 ms untuk video penuh warna, jadi transisi antara dunia nyata dan virtual terasa mulus banget. Latensi rendah ini penting banget buat menghindari motion sickness dan memastikan pengalaman yang nyaman.
Interaksi Alami dengan Pelacakan Mata dan Gerakan Tangan
Biar interaksi makin alami, Vivo Vision dilengkapi fitur pelacakan mata dengan presisi 1,5 derajat dan pengenalan gerakan tangan dalam 26 derajat dalam rentang vertikal 175 derajat. Jadi, kamu bisa mengontrol berbagai hal secara intuitif dengan mata dan tangan. Kombinasi pelacakan mata dan gerakan tangan ini bikin pengalaman interaksi jadi lebih imersif dan responsif.
Konten Eksklusif dan Kompatibilitas yang Luas
Vivo sudah menyiapkan beberapa pengalaman eksklusif untuk Vivo Vision, seperti “Drum Master” dan “Little V’s Journey”. Mereka juga menggandeng perusahaan seperti Migu untuk konten olahraga dan membuatnya kompatibel dengan PC dan ponsel pintar untuk streaming nirkabel. Bahkan ada fitur foto spasial yang kompatibel dengan ponsel Vivo maupun iQOO. Ketersediaan konten yang beragam dan kompatibilitas dengan perangkat lain jadi daya tarik tambahan buat calon pembeli.
Harga dan Ketersediaan
Strategi Pemasaran yang Bikin Penasaran
Saat ini, Vivo Vision belum bisa dibeli secara resmi. Perusahaan asal China ini masih memamerkan perangkat ini di 12 toko di China dan berencana untuk memperluas jangkauan pameran ke lebih banyak toko. Strategi ini menunjukkan bahwa Vivo ingin memberi kesempatan kepada konsumen untuk mencoba langsung perangkat MR tersebut sebelum memutuskan untuk membeli. “Kami percaya bahwa pengalaman langsung sangat penting untuk teknologi baru seperti mixed reality,” ujar seorang perwakilan Vivo.
Estimasi Harga yang Menggoda
Harga resmi Vivo Vision juga belum diumumkan. Tapi, para petinggi perusahaan mengisyaratkan harganya sekitar 10.000 Yuan atau sekitar Rp 22,7 jutaan. Kalau harga ini benar, Vivo Vision bakal jadi alternatif yang lebih terjangkau dibanding Apple Vision Pro yang harganya lebih tinggi. Tapi, harga final dan ketersediaan global masih menunggu pengumuman resmi dari Vivo. Kehadiran Vivo Vision di pasar mixed reality memberikan alternatif menarik bagi konsumen dengan keunggulan desain yang ringan dan spesifikasi teknis yang kompetitif. ***