SpekPintar – Dunia pendidikan terus berputar, dan teknologi jadi salah satu kunci adaptasinya. Skolla hadir sebagai platform belajar online yang berupaya mengakselerasi transformasi digital di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Lewat inovasi dan semangat kolaborasi, Skolla ingin mewujudkan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan bisa diakses hingga pelosok negeri.
SESIS 2025: Saatnya Kolaborasi untuk Pendidikan Inklusif
Baru-baru ini, Skolla menggelar Skolla Educational Social Innovation Summit (SESIS) 2025 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta. Lebih dari seratus perwakilan dari berbagai sektor tumplek blek di sini: korporasi, NGO, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional, social enterprise, instansi pemerintah, sampai yayasan pendidikan.
Mengusung tema “Innovate & Empower: Kolaborasi Sosial untuk Pendidikan Setara dan Berkualitas”, SESIS 2025 jadi wadah asyik buat bertukar ide, berbagi pengalaman terbaik, dan menjalin kemitraan. Tujuannya jelas, mempercepat terwujudnya pendidikan inklusif berbasis teknologi di seluruh Indonesia.
Rangkaian acaranya seru! Ada diskusi panel soal tantangan dan peluang di dunia pendidikan digital, pemaparan Impact Report yang menunjukkan dampak program-program Skolla, penutupan National Learning Recovery Program (NLRP) Batch 1, peluncuran Kampanye Beasiswa 1000 Pelajar Indonesia Timur, dan sesi networking buat memperluas jaringan.
“SESIS 2025 ini bukti nyata kalau kita bisa gotong royong lintas sektor. Acaranya bukan cuma ngomongin inovasi teknologi pendidikan, tapi juga mendorong perubahan yang lebih besar,” kata Sarita Kinanti, CEO Skolla, penuh semangat. Ia menekankan betapa pentingnya kerja sama antara pemerintah, swasta, NGO, dan LAZ dalam menciptakan inovasi sosial-pendidikan yang berkelanjutan.
Kisah Nyata di Balik Inovasi Sosial-Pendidikan Skolla
Skolla memaparkan hasil program inovasi sosial-pendidikan yang sudah menyentuh ratusan ribu siswa, guru, dan staf sekolah di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu program andalannya adalah National Learning Recovery Program (NLRP).
NLRP: Tingkatkan Literasi dan Numerasi, Yuk!
NLRP, yang jadi mitra resmi Kemendikbudristek RI, dirancang untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, plus memberdayakan guru lewat pelatihan dan pendampingan. Program ini sudah melibatkan lebih dari 25.000 siswa, 470 guru, dan 670 sekolah di Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Hasilnya? Bikin bangga! Data asesmen batch pertama menunjukkan peningkatan rata-rata kemampuan literasi siswa sebesar 48,6 persen, dan numerasi sebesar 39,5 persen. Keren!
“Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan Skolla. Program ini terbukti meningkatkan literasi dan numerasi, dan kami berharap bisa diterapkan untuk pelajar di seluruh Indonesia,” ujar Beryana Evridawati, perwakilan Kemendikbudristek RI, dengan nada kagum.
Intip Fitur Unggulan Platform Pembelajaran Adaptif Skolla
Skolla memanfaatkan platform pembelajaran adaptif berbasis teknologi supaya proses belajar mengajar makin efektif dan efisien. Platform ini dilengkapi berbagai fitur unggulan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran masa depan.
Laboratorium Virtual Imersif: Belajar Sains Jadi Seru dengan AVR!
Fitur Laboratorium Virtual Imersif berbasis Augmented-Virtual Reality (AVR) memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan mendalam bagi siswa. Dengan teknologi AVR, siswa bisa melakukan eksperimen dan menjelajahi konsep ilmiah secara virtual, tanpa batasan ruang dan waktu. Jadi, belajar sains nggak lagi membosankan!
Asesmen Digital: Kenali Potensi Siswa dengan Psikologi dan AI
Asesmen Digital berbasis Psikologi dan Artificial Intelligence (AI) memungkinkan guru mengukur kemampuan siswa secara lebih akurat dan komprehensif. Teknologi AI digunakan untuk menganalisis data asesmen dan memberikan rekomendasi pembelajaran yang dipersonalisasi untuk setiap siswa. Dengan begini, proses belajar jadi lebih tepat sasaran.
Omni-Learning Experience: Gabungkan Asyiknya Belajar Online dan Offline
Omni-Learning Experience menggabungkan pembelajaran daring (online) dan luring (offline) untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik. Platform Skolla menyediakan akses ke berbagai sumber belajar online, seperti video, materi bacaan, dan latihan soal. Sementara itu, guru bisa menggunakan platform ini untuk memfasilitasi diskusi dan aktivitas belajar di kelas. Fitur ini didesain untuk siswa, guru, orang tua, dan staf sekolah, memastikan semua pihak terlibat aktif dalam proses pendidikan.
Ekosistem Pendukung: Kunci Sukses Inovasi Sosial-Pendidikan
Sarita Kinanti, CEO Skolla, menekankan bahwa ekosistem pendukung yang melibatkan pemerintah, swasta, NGO, dan LAZ adalah kunci dalam menciptakan inovasi sosial-pendidikan. Kolaborasi lintas sektor memungkinkan Skolla mengembangkan solusi pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan menjangkau lebih banyak siswa di seluruh Indonesia.
“Pendidikan adalah cara tercepat meningkatkan taraf hidup keluarga kurang mampu. Bersama Skolla, Salam Setara berhasil mencapai tingkat keberhasilan masuk PTN hingga 80 persen,” ungkap Ahmad Mujahid, perwakilan Salam Setara, sebuah organisasi yang bekerja sama dengan Skolla dalam memberikan beasiswa pendidikan bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Dengan pendekatan kolaboratif dan inovatif, Skolla terus berupaya mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan masa depan. Didukung berbagai pihak, Skolla optimis bisa memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Ke depannya, Skolla berencana terus mengembangkan platform dan memperluas jangkauan program ke lebih banyak daerah, terutama wilayah yang sulit mengakses pendidikan berkualitas. Target jangka panjangnya adalah menciptakan ekosistem pendidikan digital yang berkelanjutan dan inklusif, memberdayakan siswa meraih potensi penuh dan berkontribusi positif bagi masyarakat. ***