SpekPintar – Roblox tengah jadi perbincangan hangat. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kominfo) menuntut agar pengembang game populer ini lebih bertanggung jawab. Desakan ini muncul sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat, termasuk permintaan pemblokiran Roblox yang sempat disuarakan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Intinya, pemerintah ingin Roblox segera berbenah dan memastikan konten serta interaksi di platformnya sesuai dengan aturan perlindungan anak di Indonesia.
Respons Pemerintah: Roblox Harus Berbenah!
Wajar jika banyak orang tua dan pendidik di Indonesia khawatir dengan konten dan interaksi yang dinilai kurang pantas di Roblox. Kekhawatiran ini sampai ke telinga pemerintah, dan respons cepat dari Kominfo menunjukkan keseriusan untuk melindungi anak-anak dari bahaya dunia maya.
Apa Saja yang Harus Diperbaiki?
Menteri Kominfo, Meutya Hafid, dalam siaran pers hari Kamis (14/8/2025), menegaskan perlunya pembenahan total di Roblox. “Kami tekankan pentingnya menghormati aturan perlindungan anak di negara ini,” ujarnya. Beberapa poin penting yang disoroti pemerintah antara lain:
* Pembatasan akses komunikasi antar pengguna anak.
Penyaringan konten user-generated* (buatan pengguna) yang vulgar harus diperketat.
* Fitur kontrol orang tua (parental control) harus lebih jelas dan efektif.
Langkah-langkah ini dianggap sangat penting untuk menciptakan lingkungan bermain yang aman dan sehat bagi anak-anak Indonesia.
Dunia Pendidikan Juga Ikut Khawatir
Kepedulian terhadap dampak Roblox juga merambah dunia pendidikan. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bahkan dikabarkan sempat mengeluarkan imbauan kepada siswa untuk tidak bermain Roblox. Alasannya? Kekhawatiran bahwa game ini bisa mengganggu kegiatan belajar dan memaparkan anak-anak pada konten yang tidak sesuai usia. Seorang pejabat Kemendikdasmen yang enggan disebut namanya menegaskan, “Pendidikan karakter dan perlindungan anak adalah prioritas utama kami.”
Rincian “PR” dari Kominfo untuk Roblox
Secara spesifik, Kominfo meminta Roblox melakukan beberapa perbaikan mendasar. Selain poin-poin yang sudah disebutkan di atas, pemerintah juga menyoroti pentingnya mengoptimalkan penyaringan konten buatan pengguna yang mengandung unsur vulgar atau kekerasan. Menkominfo Meutya Hafid menambahkan, “Pembenahan ini penting untuk memastikan anak-anak Indonesia terlindungi dari konten dan interaksi yang berpotensi membahayakan di dunia digital.”
Harapan Pemerintah: Roblox Jadi Contoh yang Baik
Pemerintah punya harapan besar agar Roblox bisa menjadi contoh platform yang bertanggung jawab, yang mengutamakan keselamatan penggunanya, terutama anak-anak. Sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang sudah terdaftar sejak 2022, Roblox diharapkan bisa berperan aktif dalam membangun ekosistem internet yang aman, bermanfaat, dan produktif.
Peran Penting Roblox Sebagai PSE
Sebagai PSE, Roblox punya tanggung jawab besar untuk memastikan platformnya aman dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Pemerintah berharap Roblox bisa menjadi panutan bagi platform lain dalam hal perlindungan anak dan penyediaan konten yang positif dan edukatif. “Kami berharap Roblox menjadi contoh bagaimana sebuah platform mengutamakan keselamatan pengguna muda, sehingga ruang digital di Indonesia menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, bermain, dan berkarya,” jelas Menkominfo.
Evaluasi Berkelanjutan: Pemerintah Akan Terus Memantau
Kominfo akan terus mengevaluasi dan mengawasi Roblox untuk memastikan platform tersebut mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia. Pemerintah memberikan waktu bagi Roblox untuk melakukan pembenahan dan akan melakukan evaluasi secara rutin untuk memastikan game tersebut aman untuk anak-anak. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi anak di dunia digital.
KPAI: Blokir Saja Kalau Membandel!
Sebelumnya, KPAI juga sudah mendesak Kominfo untuk memblokir Roblox dan game online lainnya jika terbukti melanggar aturan perlindungan anak. Desakan ini muncul sebagai respons terhadap banyaknya laporan dan keluhan dari masyarakat mengenai dampak negatif game online pada anak-anak.
Investigasi Mendalam: Mencari Tahu Dampak Negatif Game Online
Komisioner KPAI, Kawiyan, meminta Kominfo untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap para korban dampak negatif game online. “Kami meminta agar Kementerian Komdigi segera menindaklanjuti dengan melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap para korban,” kata Kawiyan, seperti dikutip dari Antara, Senin (11/8/2025). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memahami dampak negatif game online pada anak-anak, serta mencari solusi untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut.
Game Online: Bisa Bikin Anak Jadi Korban
KPAI menekankan bahwa anak-anak yang menjadi korban platform digital atau sistem elektronik (PSE) dan game daring bisa mengalami dampak yang luar biasa, baik secara fisik, psikis, mental, maupun sosial. Kawiyan menuturkan bahwa saat ini banyak anak yang menjadi korban dampak negatif game daring karena memainkannya tidak sesuai dengan klasifikasi umur. Kecanduan game, paparan konten yang tidak sesuai usia, dan interaksi dengan orang asing adalah beberapa contoh dampak negatif yang bisa dialami anak-anak. Data dari KPAI menunjukkan peningkatan signifikan kasus kekerasan dan eksploitasi anak yang terkait dengan game online dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus berupaya mencari solusi terbaik untuk melindungi anak-anak dari bahaya dunia maya. ***