Teknologi laser Taara saingi Starlink untuk internet masa depan! Kecepatannya bikin tercengang, jangkau pelosok. Simak duel teknologi internet super cepat ini!

Internet Masa Depan? Teknologi Laser Saingi Starlink, Kecepatannya Bikin Tercengang!

SpekPintar – Teknologi laser diam-diam muncul sebagai pesaing kuat bagi Starlink, sang penguasa internet satelit. Bayangkan, kecepatan internet super ngebut yang jauh melampaui koneksi satelit biasa! Inovasi ini menjanjikan perubahan besar, terutama buat kita yang tinggal di pelosok dan daerah yang susah sinyal.

Taara: Si Laser Penantang Starlink

Apa sih Taara itu?

Awalnya, Taara adalah proyek dari X, divisi inovasi Alphabet (perusahaan induk Google). Intinya, ini adalah teknologi komunikasi nirkabel yang mengirim data lewat sinar laser. Beda dengan internet satelit yang pakai satelit di orbit rendah Bumi (LEO), Taara memakai terminal laser optik (Lightbridge) yang dipasang di darat – biasanya di menara, gedung, atau bangunan tinggi lainnya. Terminal-terminal ini saling “ngobrol” pakai sinar laser, menciptakan jaringan internet super cepat. Sekarang, Taara sudah jadi perusahaan sendiri dan kerja sama dengan banyak perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia.

Kenapa Teknologi Laser Taara Lebih Unggul?

Teknologi laser punya beberapa kelebihan dibandingkan cara-cara lama. Pertama, soal kecepatan transfer data. Sinar laser bisa membawa data dengan kecepatan yang susah banget dicapai oleh teknologi radio frekuensi yang dipakai satelit. Kedua, pemasangannya lebih gampang dan murah. Taara nggak perlu meluncurkan satelit atau menggali kabel fiber optik yang mahal. Terminal laser bisa dipasang dengan cepat di lokasi yang strategis. Ketiga, latensinya lebih rendah. Karena sinyal laser langsung meluncur dari satu titik ke titik lain di darat, nggak ada tuh penundaan gara-gara jarak orbit satelit yang jauh. Hasilnya? Respon internet jadi lebih cepat! “Ini langkah cerdas untuk menghadirkan koneksi super cepat ke daerah-daerah yang sulit dijangkau,” kata Antonius Wibowo, seorang analis telekomunikasi.

Taara vs. Starlink: Duel Teknologi Internet

Siapa Lebih Ngebut?

Soal kecepatan, Taara dan Starlink memang bersaing ketat. Taara mengklaim bisa memberikan kecepatan data sampai 20 gigabit per (Gbps) pada jarak sampai 20 kilometer. Sementara Starlink, meskipun koneksinya lumayan oke, biasanya memberikan kecepatan unduh rata-rata beberapa ratus megabit per (Mbps). Jadi, potensi kecepatan Taara bisa 10 sampai 100 kali lebih tinggi dari Starlink! Perbedaan ini penting banget, apalagi buat aplikasi yang butuh bandwidth besar seperti streaming video kualitas tinggi, transfer data gede-gedean, dan main game online. Buktinya, dari uji coba di lapangan, Taara berhasil mentransfer 700 terabyte data dengan uptime 99,99% lewat tautan laser sepanjang lima kilometer. Mantap!

Infrastruktur dan Biaya: Mana yang Lebih Ringan di Kantong?

Dari segi infrastruktur dan biaya, Taara juga punya keunggulan sendiri. Pemasangan Taara cukup dengan memasang unit Lightbridge di darat. Nggak perlu investasi gede buat meluncurkan satelit atau menggali kabel bawah tanah. Ini bisa memangkas biaya modal dan mempercepat penyebaran jaringan internet. Starlink, di sisi lain, bergantung pada ribuan satelit yang mengorbit Bumi. Biaya peluncuran dan perawatan satelit ini sangat besar, yang tercermin dalam harga berlangganan yang lumayan mahal. Tapi, Starlink unggul dalam cakupan globalnya. Satelit bisa menyediakan akses internet ke hampir seluruh permukaan Bumi, termasuk wilayah-wilayah terpencil yang nggak mungkin dipasang infrastruktur darat seperti Taara.

Tapi, Taara juga punya kelemahan. Kinerja teknologi laser sangat dipengaruhi oleh cuaca. Hujan deras, kabut, dan gangguan atmosfer lainnya bisa menghalangi atau melemahkan sinyal laser. Akibatnya, kecepatan dan ketersediaan koneksi bisa menurun. Sementara itu, Starlink relatif nggak terpengaruh oleh cuaca, karena sinyal satelit lebih mudah menembus atmosfer.

Untuk mengatasi masalah cuaca, para pengembang Taara terus berusaha meningkatkan ketahanan dan keandalan sistem. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan algoritma canggih untuk memprediksi dan mengkompensasi efek cuaca terhadap sinyal laser. Selain itu, Taara juga berinvestasi dalam teknologi laser yang lebih kuat dan efisien, yang bisa menembus kondisi cuaca buruk dengan lebih baik. “Kami terus berinovasi untuk memastikan Taara bisa memberikan konektivitas yang andal dan super cepat, bahkan dalam kondisi lingkungan yang menantang,” kata perwakilan dari perusahaan Taara.

Starlink juga nggak mau kalah. Mereka berencana meluncurkan satelit generasi baru dengan kapasitas yang lebih besar dan kemampuan yang lebih canggih. Selain itu, Starlink juga berusaha mengurangi biaya produksi dan operasional, yang pada akhirnya bisa menurunkan harga berlangganan bagi pelanggan.

Persaingan antara Taara dan Starlink diharapkan bisa mendorong inovasi lebih jauh lagi dalam industri penyedia internet. Kedua teknologi ini menawarkan pendekatan yang berbeda untuk mengatasi masalah konektivitas global. Taara menjanjikan kecepatan tinggi dan biaya rendah di wilayah-wilayah yang cocok untuk infrastruktur darat, sementara Starlink menawarkan cakupan global yang luas, bahkan di wilayah-wilayah yang paling terpencil.

Ke depan, sangat mungkin kalau kedua teknologi ini akan saling melengkapi, bukan saling menggantikan. Taara bisa digunakan untuk menyediakan backbone internet super cepat di wilayah perkotaan dan pinggiran kota, sementara Starlink bisa digunakan untuk menjangkau wilayah-wilayah pedesaan dan terpencil. Kombinasi kedua teknologi ini bisa membantu menjembatani kesenjangan digital dan memastikan semua orang punya akses ke internet super cepat, di mana pun mereka berada.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, masa depan internet terlihat semakin cerah. Teknologi laser dan satelit menawarkan solusi yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang terus meningkat di era digital. Persaingan antara Taara dan Starlink akan terus mendorong inovasi dan memastikan kita semua bisa menikmati internet yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah diakses. ***

About tasya

Senangnya nulis konten abadi yang dicari orang dari dulu sampe besok. Artikel gue gak kadaluarsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *