SpekPintar – BPJS Kesehatan terus berbenah, berusaha bikin hidup peserta makin gampang. Salah satunya, sekarang kamu bisa ganti Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), atau yang biasa kita sebut faskes, langsung dari ponselmu! Nggak perlu lagi repot antre di kantor BPJS. Fitur ini jelas jadi angin segar, terutama buat kamu yang tinggalnya agak jauh dari pusat kota. Penasaran caranya? Yuk, simak panduan lengkapnya!
Ganti Faskes BPJS Kesehatan? Semudah Main HP!
Aplikasi Mobile JKN itu, lho, sekarang makin canggih aja. Selain buat ngecek tagihan, ternyata bisa juga buat ganti faskes! Jadi, nggak perlu ribet lagi deh kalau mau pindah dokter atau klinik. Prosesnya pun nggak makan waktu lama. Ikuti aja langkah-langkah berikut:
Gimana Sih Cara Ganti Faskesnya?
1. Download Dulu Aplikasi Mobile JKN: Kalau belum punya, langsung aja unduh aplikasinya di Google Play Store (buat Android) atau App Store (buat iPhone). Pastikan yang kamu download itu aplikasi resminya BPJS Kesehatan, ya.
2. Login ke Akunmu: Buka aplikasinya, terus login pakai nomor BPJS Kesehatan atau NIK, sama kata sandi yang udah kamu daftarin. Kalau lupa atau belum punya akun, ya daftar dulu, ya.
3. Cari Menu “Perubahan Data Peserta”: Udah masuk ke aplikasi? Nah, cari deh menu yang namanya “Perubahan Data Peserta”. Biasanya ada di halaman utama. Di sini nih, kamu bisa utak-atik data diri, termasuk faskes.
4. Pilih Fasilitas Kesehatan Tingkat I: Di menu “Perubahan Data Peserta” itu, cari pilihan yang berhubungan sama faskes. Biasanya tulisannya “Fasilitas Kesehatan Tingkat I” atau “FKTP”.
5. Pilih Faskes yang Kamu Mau: Nanti muncul daftar faskes yang ada di sekitar lokasimu. Pilih deh yang paling sreg di hati. Pertimbangkan jarak sama kebutuhanmu, ya.
6. Konfirmasi, Deh!: Kalau udah yakin sama pilihanmu, aplikasi bakal nunjukkin ringkasan perubahannya. Cek lagi, bener nggak datanya? Kalau udah oke, langsung konfirmasi aja. Biasanya kamu bakal diminta masukin kode verifikasi yang dikirim lewat SMS.
Tips Biar Nggak Salah Pilih Faskes
Milih faskes itu penting banget, lho. Soalnya, dari situ kamu bakal dapat pelayanan kesehatan. Jadi, sebelum memutuskan, perhatikan beberapa hal ini:
* Jarak dan Apa yang Kamu Butuhkan: Usahain pilih faskes yang deket sama rumah atau kantor, biar gampang kalau mau berobat. Jangan lupa, pertimbangkan juga layanan yang kamu butuhin. Ada dokter spesialis yang kamu cari nggak? Fasilitasnya lengkap nggak?
* Jumlah Pasien: Di aplikasi Mobile JKN biasanya ada info soal jumlah pasien yang terdaftar di tiap faskes. Ini bisa jadi pertimbangan juga. Faskes yang pasiennya nggak terlalu banyak biasanya bisa ngasih pelayanan yang lebih personal dan lebih cepet.
Kapan Faskes Barunya Bisa Dipakai?
Ingat ya, ganti faskes lewat aplikasi Mobile JKN itu nggak langsung tokcer. Faskes barumu baru bisa dipakai mulai tanggal 1 bulan berikutnya. Misalnya, kalau kamu ganti faskes tanggal 15 Maret, ya kamu baru bisa berobat di faskes baru itu mulai tanggal 1 April. Jadi, sebelum tanggal itu, tetap pakai faskes lama, ya. Kata dr. Maya Sari, Kepala Humas BPJS Kesehatan, “Perubahan faskes ini sangat membantu peserta yang pindah domisili.”
Kenapa Sih Orang Ganti Faskes?
Macam-macam alasannya, sih. Tapi, yang paling sering itu:
* Pindah Rumah: Ya iyalah, kalau pindah rumah, faskes yang dulu deket jadi jauh, kan? Jadi, mau nggak mau harus ganti faskes yang lebih deket.
* Nggak Cocok Sama Dokter: Kadang ada juga yang merasa nggak sreg sama dokter di faskes yang lama. Mungkin pengen cari dokter yang lebih berpengalaman, lebih enak diajak ngobrol, atau punya spesialisasi tertentu.
BPJS Kesehatan Itu Wajib Buat Semua Warga Indonesia
BPJS Kesehatan ini program jaminan kesehatan yang wajib diikuti semua warga Indonesia. Tujuannya biar semua orang punya perlindungan kesehatan yang terjangkau. Jadi, kalau sakit, nggak perlu khawatir soal biaya.
Aturan Soal BPJS Kesehatan Itu Ada Undang-Undangnya, Lho!
Kepesertaan BPJS Kesehatan itu diatur sama undang-undang, antara lain:
* Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004: Ini tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Jadi, BPJS Kesehatan itu dasarnya dari sini.
* Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011: Ini tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Jadi, BPJS itu badan hukum yang ditugasin buat ngurusin jaminan sosial, termasuk kesehatan.
* Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018: Ini tentang Jaminan Kesehatan. Jadi, ini aturan lebih detailnya dari undang-undang tadi.
Kata Prof. Dr. Ali Rahman, pakar kebijakan publik dari Universitas Indonesia, “Keikutsertaan dalam BPJS Kesehatan adalah bentuk gotong royong untuk menjamin kesehatan seluruh masyarakat.”
Yang Nggak Kerja Formal, Gimana?
Buat kamu yang nggak kerja di kantor pemerintahan atau swasta, bisa daftar BPJS Kesehatan secara mandiri. Artinya, iuran BPJS-nya kamu bayar sendiri. Daftarnya bisa online lewat website BPJS Kesehatan atau langsung ke kantor cabang terdekat.
Bayar Iuran BPJS Kesehatan Itu Berapa, Sih?
Besaran iuran BPJS Kesehatan buat peserta mandiri itu beda-beda, tergantung kelas yang kamu pilih:
* Kelas Iuran: Ada tiga kelas, yaitu Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Rinciannya gini:
* Kelas I: Rp 150.000 per bulan
* Kelas II: Rp 100.000 per bulan
* Kelas III: Rp 35.000 per bulan (ada subsidi dari pemerintah)
* Kelas Rawat Inap Standar (KRIS): Pemerintah lagi berusaha buat nerapin Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) secara bertahap mulai tahun 2025. Tujuannya biar nggak ada lagi beda fasilitas yang jomplang antara pasien BPJS Kesehatan kelas I, II, dan III. Tapi, detailnya masih digodok terus, ya.
Dengan adanya fitur ganti faskes di aplikasi Mobile JKN ini, makin kelihatan kan, BPJS Kesehatan itu pengen ngasih pelayanan yang gampang, cepet, dan terjangkau buat semua masyarakat Indonesia. Jadi, manfaatin deh fasilitas ini biar kamu bisa dapat manfaat maksimal dari program BPJS Kesehatan. ***