Agar Bisnis Data Center RI Makin Gak Keteteran: Insentif Pajak Penting Gak Sih?
SpekPintar – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) lagi serius memikirkan cara biar bisnis pusat data alias data center di Indonesia bisa makin jagoan dan gak kalah saing sama negara tetangga di Asia Tenggara. Salah satu yang lagi diutak-atik adalah soal insentif pajak. Penting gak sih insentif ini buat narik investor dan bikin industri ini makin berkembang?
Kenapa Insentif Pajak Penting Banget?
Pemerintah sadar betul, persaingan di dunia data center ini makin sengit, apalagi di level ASEAN. Lihat aja Malaysia, Thailand, Vietnam, mereka pada getol nawarin kemudahan investasi buat ngundang pemain global. Nah, insentif pajak ini dianggap salah satu jurus jitu biar Indonesia bisa lebih kompetitif.
“Insentif pajak ini bukan cuma sekadar keringanan, tapi ini sinyal kuat bahwa pemerintah beneran mendukung pengembangan infrastruktur digital,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, waktu ngobrol santai di diskusi daring, Kamis (28/8/2025).
Biar Gak Kalah Saing di ASEAN
Insentif pajak buat penyedia data center dan pelanggannya yang impor perangkat keras bisa banget ningkatin daya saing Indonesia di mata regional. Dengan biaya operasional yang lebih enteng, penyedia data center bisa nawarin harga yang lebih menarik buat pelanggan. Alhasil, makin banyak bisnis dan investasi yang tertarik.
“Kami lihat insentif pajak itu game changer banget. Gak ada itu, susah buat narik investasi gede dan bersaing sama negara lain,” ujar Rudi Rusdiah, Ketua Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO).
Butuh Kepastian Jangka Panjang!
Tapi, kata Kominfo, insentif pajak aja gak cukup. Biar beneran ngefek, skema insentif ini harus dibarengi sama kepastian kebijakan jangka panjang. Investor butuh jaminan kalau aturan dan insentif yang dikasih bakal berlaku lama, biar mereka bisa ngerencanain investasi dengan lebih matang.
“Kepastian hukum dan kebijakan itu kunci. Investor gak bakal mau masuk kalau mereka gak yakin aturan mainnya gak bakal berubah-ubah dalam waktu dekat,” tegas Semuel.
Regulasi Ribet? Sederhanain Dong!
Selain insentif pajak, Kominfo juga ngingetin soal pentingnya nyederhanain regulasi dan proses perizinan. Birokrasi yang ruwet dan berbelit-belit sering jadi batu sandungan buat investasi di sektor data center. Proses perizinan yang lebih cepet dan efisien bakal bikin Indonesia makin menarik buat investor asing maupun lokal.
Kominfo berencana buat nge-review dan nyederhanain berbagai regulasi terkait data center, termasuk izin mendirikan bangunan (IMB), izin usaha, dan perizinan lainnya. “Kami bakal bikin one-stop service buat perizinan data center, jadi investor gak perlu repot ngurus berbagai izin di berbagai instansi,” janji Semuel.
Data Center Jangan Cuma di Jakarta!
Sekarang ini, kebanyakan data center di Indonesia masih numpuk di Jakarta dan sekitarnya. Kominfo pengennya lokasi data center ini bisa lebih merata ke wilayah lain di Indonesia, kayak Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
“Kita gak mau cuma ada data center di Jakarta. Kita pengen ada pemerataan di seluruh Indonesia,” kata Semuel.
Dekat Sama Kabel Bawah Laut
Salah satu strategi buat meratain lokasi data center adalah dengan ngedorong pembangunan data center di deket titik pendaratan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL). Lokasi yang deket sama SKKL bakal ngurangin latensi data dan ningkatin kualitas layanan data center.
“Dengan deket sama SKKL, data center bisa nawarin koneksi internet yang lebih cepet dan stabil ke pelanggan,” jelas Semuel.
Listrik Murah dan Energi Hijau
Faktor lain yang gak kalah penting adalah tarif listrik dan ketersediaan energi hijau. Tarif listrik buat data center di Indonesia masih lumayan mahal dibanding negara lain di ASEAN. Kominfo lagi berusaha koordinasi sama PLN biar bisa ngasih tarif listrik yang lebih bersaing buat data center.
Selain itu, Kominfo juga ngedorong penggunaan energi hijau buat data center. Data center yang pake energi hijau bakal lebih menarik buat pelanggan yang peduli sama lingkungan.
“Kita pengen data center di Indonesia pake energi terbarukan. Ini bakal bikin data center kita lebih ramah lingkungan dan lebih kompetitif,” ujar Semuel.
Data Terintegrasi untuk Masa Depan
Buat ngedukung semua upaya tadi, Kominfo negasin pentingnya punya data yang terintegrasi soal lokasi dan kapasitas data center di Indonesia. Data yang terintegrasi bakal ngasih peta jalan yang lebih jelas buat pengembangan data center di masa depan.
“Dengan data yang terintegrasi, kita bisa tahu di mana aja data center dibutuhin dan berapa kapasitas yang dibutuhin,” kata Semuel. Kominfo berencana bangun database nasional soal data center yang bisa diakses sama semua pihak yang berkepentingan.
Prospek Cerah Industri Data Center Indonesia
Industri data center di Indonesia punya prospek yang cerah banget. Nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi bakal nyentuh 365 miliar Dolar AS di tahun 2030. Ini bakal ngedorong permintaan yang gede buat layanan data center. Berbagai sektor, termasuk keuangan, e-commerce, dan manufaktur, makin ngandelin data center buat nyimpen dan ngatur data mereka.
“Permintaan terhadap layanan data center bakal terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital,” kata Rudi Rusdiah.
Kolaborasi Kunci Kesuksesan
Buat ngeraih potensi tadi, dibutuhin kolaborasi yang erat antara pemerintah, kawasan industri, dan penyedia layanan data center. Pemerintah berperan sebagai pembuat kebijakan dan regulator, kawasan industri nyediain lahan dan infrastruktur, dan penyedia layanan data center nyediain layanan teknologi.
“Kolaborasi yang baik antara ketiga pihak ini bakal nyiptain ekosistem data center yang kondusif dan berkelanjutan,” pungkas Semuel. Kominfo optimis, dengan dukungan semua pihak, Indonesia bisa jadi pusat data center terkemuka di kawasan Asia Tenggara. ***