SpekPintar – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk punya rencana besar: memasukkan kecerdasan buatan (AI) ke dalam operasional Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Keputusan ini langsung memicu perdebatan seru. Apakah ini berarti AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia di masa depan?
Telkom Siap “Meng-AI-kan” Danantara
Telkom sendiri menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh Danantara dengan solusi AI. Bukan cuma satu, tapi lengkap! Mulai dari konektivitas digital super cepat, platform digital canggih, sampai layanan digital yang inovatif. Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, menyampaikan langsung dukungan ini saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/8/2025). “Untuk tahap awal, kami akan jadi satu-satunya yang menyediakan solusi AI untuk Danantara,” katanya mantap.
Faizal menjelaskan, Danantara itu kompleksnya bukan main. Mereka membawahi lebih dari seribu perusahaan! Bayangkan ekosistem sebesar itu. Makanya, menurutnya, Danantara itu ibarat “miniatur Indonesia”. Jadi, tempat yang paling pas buat menjajal dan menerapkan solusi AI dalam skala luas. “Danantara itu Indonesia kecil, makanya kenapa untuk AI solution kita, AI BigBox ini, plotting pertama kita adalah meng-AI-kan Danantara,” jelas Faizal.
Kenapa Harus AI? Alasan Telkom Kuat Juga
Alasan Telkom menerapkan AI di Danantara simpel saja: perusahaan yang enggak mau adaptasi teknologi ini, siap-siap ketinggalan. Mereka percaya, AI itu kunci buat meningkatkan daya saing dan inovasi di era digital sekarang ini.
Tapi, Faizal menegaskan, AI bukan buat menggantikan manusia sepenuhnya. Justru, AI itu seperti “co-pilot” yang membantu meningkatkan produktivitas. Dia kasih perumpamaan, seorang pilot yang punya co-pilot pasti lebih produktif daripada pilot yang terbang sendirian. “Sama di Danantara, once kita gunakan AI sebagai pendamping headcount di Danantara, maka hasilnya akan lebih produktif,” ujarnya.
Harapannya, AI bisa mengoptimalkan berbagai proses bisnis di Danantara. Mulai dari menganalisis data, sampai membantu pengambilan keputusan. Dengan AI, perusahaan bisa memproses informasi lebih cepat dan akurat, melihat peluang baru, dan bikin operasional jadi lebih efisien.
Lalu, Nasib Pekerja Manusia Gimana?
Pertanyaan yang paling penting: apakah AI ini akan mengambil alih pekerjaan manusia? Faizal enggak mengelak soal kemungkinan ini. Dia mengakui, AI bisa saja menggantikan beberapa pekerjaan yang sekarang dikerjakan manusia. “Perkara apakah AI di Danantara nanti menggantikan orang, ya mungkin saja,” katanya.
Tapi, dia menekankan lagi, tujuan utamanya bukan buat menghilangkan pekerjaan. Melainkan, buat meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, AI bisa mengambil alih tugas-tugas yang berulang-ulang dan membosankan. Dengan begitu, manusia bisa fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif dan butuh strategi.
Kita juga perlu ingat, digantinya pekerjaan oleh mesin itu bukan hal baru. Dari dulu, kemajuan teknologi selalu mempengaruhi dunia kerja. Tapi, biasanya teknologi itu bukan menghilangkan pekerjaan secara total. Malah, seringnya menciptakan jenis pekerjaan baru yang butuh keterampilan dan pengetahuan yang beda.
AI Enggak Bikin PHK Massal, Tapi…
Telkom memastikan, penerapan AI di Danantara bukan berarti akan ada PHK besar-besaran. Justru, mereka berencana menggunakan AI buat mengisi posisi yang kosong ditinggalkan karyawan yang pensiun.
Faizal menjelaskan, kalau ada karyawan pensiun, enggak semua posisinya akan digantikan karyawan baru. “Karyawan yang pensiun tidak diganti 100 persen oleh newcomers ya, kayak fresh graduate, itu mungkin cuma 15-20 persen saja. Terus yang 80 persen diganti apa? Ya diganti AI,” jelasnya.
Jadi, AI akan mengotomatiskan beberapa tugas yang tadinya dilakukan karyawan yang pensiun. Dengan begitu, perusahaan enggak perlu merekrut karyawan baru sebanyak dulu. “Jadi sebetulnya tidak ada mengurangi karyawan, hanya saja yang pensiun tidak digantikan 100 persen. Kira-kira seperti itu,” imbuhnya.
Intinya, Telkom melihat AI sebagai pelengkap, bukan pengganti tenaga kerja manusia. AI akan membantu perusahaan jadi lebih efisien dan produktif. Sementara manusia, akan tetap memainkan peran penting dalam pekerjaan yang butuh kreativitas, empati, dan pemikiran strategis.
Implementasi AI di Danantara ini jadi contoh menarik bagaimana teknologi bisa dipakai buat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Meski ada kekhawatiran soal potensi AI menggantikan manusia, Telkom menegaskan tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan efisien. Di mana AI dan manusia bekerja sama buat mencapai tujuan yang sama. Pertanyaannya sekarang, bagaimana penerapan AI ini akan memengaruhi dunia kerja di masa depan? Kita tunggu saja perkembangannya. ***